Di awal tahun 1980-an, India dikejutkan oleh serangkaian perampokan yang tak biasa. Bukan penjahat bertopeng atau perampok bersenjata api, melainkan sekelompok penipu ulung yang beraksi layaknya petugas intelijen. Mereka menyebut diri sebagai Raja Tipu Daya, sosok legendaris pembangkang Inggris, namun sebenarnya adalah sindikat cerdas yang mengincar para pengusaha dan politikus kenamaan.
Dengan taktik cerdik, para penipu ini menyamar sebagai petugas Central Bureau of Intelligence (CBI) atau petugas pajak berwajah serius. Dilengkapi dokumen palsu dan atribut resmi, mereka melancarkan penggerebekan dadakan ke rumah dan kantor para target. Kepercayaan terhadap otoritas dan ketakutan menghadapi konsekuensi hukum membuat para korban kelabakan dan menyerahkan harta mereka tanpa banyak bertanya.
Raja Tipu Daya beroperasi dengan kecerdasan dan ketelitian. Mereka mempelajari target, mempelajari rutinitas mereka, dan merencanakan aksinya dengan detail. Setiap penggerebekan dilakukan dengan sigap dan efisien, seolah-olah mereka benar-benar petugas yang sah.